Beberapa Kecelakaan Nuklir Terbesar Didunia
Kecelakaan Nuklir

Kecelakaan Nukir atau Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan dibalik manfaaat energi nuklir bagi manusia. Dalam cvatatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir tersbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir.
Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap. Berikut Kecelakaan Nuklir terbesar Di Dunia.
1. Kecelakaan Three Mile Island

Kecelakaan Three Mile Island adalah kecelakaan karena pelelehan parsial inti pada Unit 2 (sebuah Unit PWR produksi Babcock & Wilcox) pada stasiun pembangkit daya Three Mile Island di Dauphin County, Pennsylvania dekat Harrisburg. Ini merupakan kecelakaan paling parah dalam sejarah industri pembangkitan energi nuklir di Amerika, yang mengakibatkan cemaran gas radioaktif mencapai aktivitas 481 PBq (13 Juta curie), tetapi cemaran I-131 kurang dari 740 GBq (20 curie).
Kecelakaan dimulai pada pukul 4 pagi pada Rabu, 28 Maret 1979, dengan kegagalan sistem sekunder, yang kemudian diikuti dengan macetnya PORV (Pilot Operated Relief Valve) pada sistem primer, yang mengakibatkan sejumlah besar pendingin reaktor terlepas. Kegagalan mekanis terjadi disebabkan oleh kesalahan operator dalam mengenali situasi sebagai LOCA (Loss Of Coolant Accident) yang dikarenakan oleh kurangnya pelatihan dan human error terkait keambiguan indikator pada sistem antarmuka power plant di ruang kendali. Ruang lingkup dan kompleksitas kecelakaan menjadi jelas pada Kursus Lima Hari, ketika seorang pegawai metropolitan Edison, pemerintah negara bagian Pennsylvania, dan anggota US Nuclear Regulatory Commission (NRC) mencoba untuk memahami permasalahannya, mengkomunikasikannya dengan pers dan media setempat, dan memutuskan bahwa kecelakaan tersebut membutuhkan evakuasi darurat, dan secara langsung mengakhiri krisis tersebut.
Pada akhirnya, reaktor dapat dikendalikan kembali, walaupun rincian kejadian belum dapat dijelaskan lebih lanjut, dengan menantikan investigasi intensif oleh komisi presidensial dan NRC.
2. Kecelakaan Chernobyl

Dalam kasus yang paling ekstrim, seperti bencana Chernobyl, kematian terjadi dan evakuasi warga sipil dalam wilayah yang sangat luas dilakukan.
Pada tanggal 26 April 1985, pukul 1.24 dini hari, unit 4 Pembangkit Tenaga nuklir Chernobyl meledak. Terjadi dua kali ledakan sangat besar dalam waktu 3 detik, yang telah meruntuhkan atap gedung. Gas radioaktif, reruntuhan bangunan, dan material berasal dari dalam gedung reaktor, terlempar ke udara setinggi dua per tiga mil atau 1 km. Potongan serpihan bahan bakar reaktor yang sangat panas beterbangan di udara dan jatuh dalam jarak nyaris mencapai 1 mil atau 1,6 km jauhnya, menyulut kebakaran radioaktif yang menerangi wilayah itu. Dua pekerja terbunuh seketika, dan dua puluh sembilan orang berkubang dalam radiasi yang begitu tinggi sehingga mereka bisa dikatakan tewas mulai itu.
Permasalahan lain adalah kecacatan pada Rancangan Pembangkit tenaga nuklir Chernobyl menggunakan reaktor nuklir yang dikenal sebagai RBMK-1000, dibangun dan dirancang oleh orang Soviet, dan kemudian hingga saat ini tidak digunakan di mana pun di dunia. RMBK-1000 menggunakan balok-balok grafit sebagai pengganti air yang didinginkan. Uni Soviet membangun reaktor tersebut selain untuk mendukung suplai plutonium suntuk persenjataan nuklir juga menyediakan listrik bagi negara mereka.
Permasalahan RBMK-1000, sebagaimana dinyatakan dalam laporan “Chernobyl Ten Years On,”. Rancangan ini sangat berbahaya, dan tidak memiliki toleransi bagi kesalahan operator, juga tak memiliki rutinitas operasional bagi pengaman kesalahan yang terpasang. Pada tipe reaktor nuklir yang dibangun dan digunakan jika reaktor mulai kehilangan air pendingin, maka reaktor tersebut mulai mengurangi kecepatan pembelahan (produksi tenaga) hal ini dengan sendirinya berupaya menurunkan panas yang disebabkan oleh berkurangnya pendinginan. Pada RBMK-1000, jika sistem kehilangan air pendingin, maka akan memicu pembelahan lebih cepat, dan inti menjadi semakin panas.
Radioaktivitas dari ledakan Chernobyl akhirnya terdeteksi hingga ke Amerika serikat. Pemimpin Uni soviet tidak mengatakan sepatah kata pun tentang ledakan ini hingga dua hari kemudian, tanggal 28 april, setelah para ilmuwan swedia melaporkan terjadinya peningkatan radioaktif di atmosfer negara mereka sendiri, kemudian melacaknya kembali ke Chernobyl. Bahkan setelah pemerintah memberitakan sesuatu yang telah terjadi, pada penduduk Soviet sama sekali tidak memiliki cara untuk menanggapi bencana besar semacam ini.
Reaktor Chernobyl akhirnya dimasukkan ke dalam sebuah struktur beton yang disebut sebagai Sarkofagus. Lebih dari enam ratus ribu pekerja, yang dikenal sebagai “liquidator” bekerja untuk membersihkan reaktor dan konstruksi Sarkofagus. Lapisan semen dibangun dengan buruk, dan mulai terjad kebocorari radiasi beberapa tahun setelah konstruksi ini selesai. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan untuk memastikan kekokohannya, temy. keamanannya masih diragukan. Kecelakaan nuklir Chernobyl adalah kecelakaan nuklir terburuk sepanta si masa. Kecelakaan ini terjadi tak lama setelah kecelakaan di Three Mile Island, ini semakin menguatkan gerakan antinuklir, dan telah menggugah banyak negara untuk membuat peraturan keamanan yang baru bagi konstruksi dan operasi pembangkit tenaga nuklir yang baru. Sebagai dampak kesehatan jangka panjang, merebaknya radiasi dari Chernobyl diperkirakan mengakibatkan ratusan ribu kasus kanker baru, dan puluhan ribu di antaranya akan berakhir dengan kematian. Laporan NEA merangkum dampak kecelakaan Chernobyl dalam laporan awalnya pada tahun 2001: Sejarah dunia industri modern telah berulang kali dipengaruhi oleh bencana yang yang setara atau bahkan lebih parah dibanding kecelakaan Chernobyl.
3. Kecelakaan di Fukushima Jepang

Sehari setelah gempa terhebat dalam sejarah Jepang pada Sabtu sore (12/3) reaktor Nuklir Di Fukushima meledak. Ledakan yang terdengar lebih keras dari ledakan reaktor nuklir sebelumnya itu mulai mencemaskan pemerintahan Jepang.
Ledakan terjadi ketika sistem pendingin reaktor tersebut tidak bisa mengatasi panasnya sistem yang ada. Di duga sejumlah bahan kimia Cessium bocor ke udara. Sejak kejadian itu segera 45 ribu masyarakat di Fukushima diungsikan melebihi 10 atau 20 km lebih. Diperintahkan masyarakat untuk tetap bertahan dirumah, tidak minum air minum, makan sayuran dan memakai masker dan penutup baju.
Ledakan di reaktor nuklir Fukushima sehari setelah Gempa besar melanda Jepang
Sebelumnya Badan Keselamatan nuklir Jepang bahwa tingkat radiasi telah mencapai 1.000 kali di atas normal di ruangan kontrol sebuah reaktor. Gempa besar itu merusak sistem pendinginan reaktor itu.
Meski hal beresiko terjadi para pejabat terkait mengatakan bahwa “Tidak ada bahaya kesehatan segera” pada warga dekat tempat itu. Warga telah diminta untuk mengosongkan tempat itu dengan tenang. Sehari sebelumnya sudah dilakukan antisipasi bahwa di daerah Fukushima 2000 penduduk diungsikan dari daerah rawan tersebut. Tanda penunjuk (radiasi) tinggi diterima di ruang kontrol reaktor No. 1 reaktor nuklir No.1 Fukushima.
Bila hal itu benar dikawatirkan paparan radioaktif dapat meluas di sekitar fasilitas tersebut, yang terletak sekitar 250 kilometer di timur laut Tokyo dan dioperasikan oleh Tokyo Electric Power.
Perdana Menteri Naoto Kan sebelum ledakan itu juga sempat mengatakan, warga yang tinggal dalam radius 10 kilometer di tempat itu harus dievakuasi. Pemerintah Jepang menyatakan darurat atom dan minta pada ribuan warga yang tinggal dalam radius lebih kecil tiga kilometer diminta mengungsi.
Dampak Kecelakaan Nuklir
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis dapat terjadi bagi manusia yang tertimpa. Dampak jangka panjang terutama terjadi pada gangguan kesehtan khususnya kanker.
Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjkar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.
Laporan Kemeny Commission menyebutkan pada kecelakaan Three Mile Island didapatkan tidak ada potensi mengakibatkan kanker atau kasus yang mungkin muncul akan kecil sekali sehingga sangat tidak mungkin untuk mendeteksinya. Kesimpulan yang sama juga terhadap potensi gangguan kesehatan lainnya”.
Sumber : Google
Komentar
Posting Komentar